AS Kirimkan Kapal Perang ke Laut Natuma, China Kepanasan

- Jumat, 14 Januari 2022 | 09:03 WIB
Ilustrasi kapal perang di laut Natuna (Reuters/Stringer)
Ilustrasi kapal perang di laut Natuna (Reuters/Stringer)

HALUAN KALTIM - Amerika Serikat mengirimkan kapal perang mereka ke laut natuna. Hal ini membuat semakin tegangnya kondisi di laut yang menjadi sengketa tersebut.

 

Sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Beijing mengatakan dua kapal militer AS, USS Carl Vinson dan USS Essex, ditambah berbagai kapal yang terpasang, terpantau menyeberang ke wilayang maritim pada Selasa, 11 Januari 2022.

Baca Juga: Mengungkap Penyebab Cuaca Dingin dan Kabar Bumi Menjauhi Matahari di Awal Tahun 2022

Di sisi lain, Pembuktian Situasi Strategis Laut Cina Selatan menambahkan bahwa AS memasuki perairan selatan Luat Natuna minggu ini.

Dilaporkan SCMP, Angkatan Laut AS akan melakukan latihan bersama di perairan international yang diklaim oleh banyak negara.

Pulau-pulau dan perairan di Laut Natuna diklaim oleh beberapa negara, antara lain China, Filipina, dan Vietnam.

Meski begitu, pihak Angkatan Laut AS sendiri masih belum memberikan konfirmasi terkait latihan militer tersebut.

Laut Natuna menjadi daerah sengketa sebab wilayah ini memiliki sumber daya alam minyak dan gas, juga merupakan kunci untuk rute pelayaran international.

Baru-baru ini Departemen Luar Negeri AS menolak klaim China terkait wilayah di Laut Natuna, karena dinilai 'sangat merusak supermasi hukum'.

Amerika menolak 'klaim bersejarah' China atas rute perdagangan utama dan menegur Beijing memiliki 'beberapa bentuk yurisdiksi eksklusif atas sebagian besar Laut Natuna'.

"Untuk alasan ini, Amerika Serikat dan banyak negara lain telah menolak klaim ini demi tatanan maritim internasional berbasis aturan di Laut China Selatan dan di seluruh dunia," berdasarkan laporan yang dikeluarkan Deplu AS.

Di sisi lain, mengacu pada China, laporan tersebut merinci: "RRC telah menyatakan bahwa hak historisnya 'dilindungi oleh hukum internasional', tetapi belum memberikan pembenaran hukum untuk klaim semacam itu'.

Laporan itu juga menuntut agar China menghentikan 'kegiatan pemaksaannya'.

Baca Juga: Pernah Hidup 180 Juta Tahun yang Lalu, Fosil Naga Laut Raksasa Ditemukan di Inggris

Halaman:

Editor: Faisal Haluan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X