Disetel Ulang, Jam Kiamat Tetap di Posisi 100 Detik Menuju Tengah Malam

- Senin, 24 Januari 2022 | 12:22 WIB
jam kiamat
jam kiamat

HALUAN KALTIM - Pada Kamis, 20 Januari 2022 lalu para pakar atom kembali menyetel ulang Jam Kiamat

Saat disetel ulang, waktu Jam Kiamat tersebut tetap tidak berubah dan tetap menunjukkan waktu 100 detik menuju tengah malam yang diibaratkan waktu terjadinya bencana besar.

Untuk itu para ilmuwan yang tergabung dalam Organisasi nirlaba Buletin Ilmuwan Atom (BAS) meminta masyarakat Bumi untuk mewaspadai bencana besar yang diprediksi dapat segera terjadi.

Baca Juga: Ancaman Perang Dunia 3, AS Minta Seluruh Warganya Tinggalkan Ukraina

BAS menyatakan bahwa posisi Jam Kiamat sejak 2020 lalu tetap konsisten karena munculnya berbagai virus baru seperti Covid-19, perubahan iklim yang semakin memburuk, serta ancaman Perang Dunia 3 yang kian terlihat nyata di Eropa.

“Kami tidak mengubah waktu Jam Kiamat karena situasi keamanan internasional belum stabil,” kata para ilmuwan.

Sejak dibuat pada tahun 1947, Jam Kiamat telah 24 kali berjalan mundur menjauhi tengah malam.

Baca Juga: Mantan Kapolres OKU Timur Ditahan karena Diduga Terima Uang Suap

Pergerakan mundur terjauh dari Jam Kiamat adalah pada tahun 1991 ketika Jam Kiamat mundur 17 menit dari tengah malam.

Diketahui sejak tahun lalu, Jam Kiamat berada di posisi paling dekat dengan tengah malam.

Seorang jurnalis asal Washington, Julian Borger mengatakan, faktor Rusia yang berencana memulai Perang Dunia 3 dengan menyerang Ukraina menjadi salah satu alasan waktu Jam Kiamat saat ini mustahil dimundurkan.

“Sulit untuk membayangkan waktu dimundurkan dan itu berarti bahwa para ahli menilai kita berada dalam bahaya yang lebih besar sekarang dari sebelumnya,” katanya.

Baca Juga: Cabuli Balita Anak Tetangga, Pria Tua di Tasikmalaya Ini Ditangkap Polisi

Sementara itu, BAS menyatakan bahwa waktu Jam Kiamat saat ini menunjukkan manusia sedang berada dalam situasi paling berbahaya sepanjang sejarah.

Namun, mereka menyatakan bahwa waktu jam tersebut dapat kembali dimundurkan bila para pemimpin dunia bersatu untuk mencegahnya.

Halaman:

Editor: Faisal Haluan

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X