Remaja Penderita Autis Tikam Ayahnya hingga Tewas, Alasannya Sering Dipukul dan Dimaki

- Selasa, 25 Januari 2022 | 13:25 WIB
ilustrasi tikam
ilustrasi tikam

HALUAN KLTIM - Pengadilan di Singapura menjatuhi hukuman 5 tahun penjara usai mengakui perbuatannya yang membunuh ayahnya.

Bocah tersebut mengaku telah membunuh ayahnya dengan menikam leher menggunakan pisau buah.

Namun, bocah tersebut tetap mendapat perlindungan hukum karena masih di bawah umur.

Baca Juga: RSDC Wisma Atlet Pastikan Stok Oksigen Cukup untuk Mengantisipasi Lonjakan Omicron

Pengadilan mengatakan bocah laki-laki yang tidak disebutkan namanya tersebut menderita gangguan spektrum autisme sejak balita.

Ia bahkan pernah bersekolah di salah satu sekolah kebutuhan khusus. Namun dipindahkan ke sekolah umum setelah dinyatakan sembuh.

Pengadilan juga menyatakan, bocah tersebut memang memiliki hubungan yang kurang baik dengan ayahnya, dibandingkan dengan sang ibu dan saudara laki-lakinya.

Baca Juga: Pemerintah-KPU Sepakat Jadwal Pemilu Diselenggarakan 14 Februari 2024

Diketahui, sang ayah kerap 'memantau' segala tingkah laku anak tersebut. Dari membatasi akses ponsel, komputernya, hingga mengatur tugas-tugas rutin.

Ketika sang bocah melanggar, ayahnya tersebut tak tega melayangkan pukulan hingga makian kepadanya.

Tidak ditemukan bukti memar, namun dari tindakan ayahnya tersebut, bocah lelaki tersebut menaruh dendam dan terpikir untuk membunuh ayahnya.

Baca Juga: Mayat Pria Ditemukan di Gedung Kosong Jakut, Sebelumnya Korban Sempat Foto Selfie

Setelah menikam ayahnya, bocah tersebut justru meminta maaf dan memanggil ibunya.

Ibunya yang mendengar jeritan sang putra terkejut melihat suaminya yang sudah tergeletak di lantai. Ia langsung memanggil ambulan.

Akan tetapi nyawa sang ayah tidak bisa diselamatkan akibat pendarahan hebat di lehernya.

Halaman:

Editor: Faisal Haluan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X