HALUAN KALTIM - Pentagon menyebut bahwa kehancuran dan korban manusia dari serangan skala penuh oleh pasukan Rusia ke Ukraina akan "mengerikan" jika invasi itu terjadi. Tetapi masih ada waktu dalam ruang diplomasi untuk menghindari perang.
Ketua Kepala Staf Gabungan Pentagon, Mark Milley mengatakan bahwa jika (serangan Rusia) itu dilepaskan di Ukraina, itu akan sangat signifikan, dan akan mengakibatkan sejumlah besar korban.
"Anda bisa membayangkan seperti apa itu di daerah perkotaan yang padat, di sepanjang jalan dan sebagainya. Itu akan mengerikan," katanya, saat berbicara terkait kondisi Ukraina jika serangan Rusia itu terjadi.
Baca Juga: Lihat 100 Ribu Militer Rusia di Perbatasan, Joe Biden Peringatkan Presiden Ukraina
Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan konflik di Ukraina masih dapat dihindari, meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di sepanjang perbatasan.
"Konflik tidak bisa dihindari. Masih ada ruang dan waktu untuk diplomasi," kata Austin, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Hindustan Times.
"Putin juga bisa melakukan hal yang benar. Tidak ada alasan bahwa situasi ini harus berubah menjadi konflik. Dia dapat memilih untuk mengurangi ketegangan. Dia dapat memerintahkan pasukannya pergi," ujarnya.
Baca Juga: Malaysia Laporkan Kerugian hingga Rp21 Triliun Akibat Banjir, Terparah di Selangor
Pernyataan dua pejabat tinggi militer AS, yang dalam beberapa hari terakhir ini diam atas meningkatnya ketegangan di Eropa Timur, muncul karena tidak ada tanda-tanda terobosan dalam upaya diplomatik untuk menghindari konflik terbuka.
Mereka mengatakan Rusia terus menambah pasukannya yang diarahkan ke Ukraina, dengan berbagai unit dan kemampuan ofensif termasuk baju besi, kekuatan udara, kekuatan angkatan laut, rudal, dan operasi siber dan politik.
Sementara pejabat Pentagon mengatakan mereka tidak percaya Putin telah membuat keputusan untuk berperang, mereka mengatakan pilihannya telah diperluas.
Baca Juga: Kasus Korupsi di bawah Rp50 Juta Cukup Kembalikan Uang Negara
Dari provokasi yang dapat menyebabkan serangan di wilayah Donbass tenggara yang bergolak, hingga upaya untuk menguasai seluruh negeri, menyerang pusat kota seperti ibukota Kyiv.
"Jika perang pecah dalam skala dan cakupan yang memungkinkan, penduduk sipil akan sangat menderita. Rusia sendiri akan menderita," kata Milley.
"Jika Rusia memilih untuk menyerang Ukraina, itu tidak akan bebas biaya, dalam hal korban atau efek signifikan lainnya," ujarnya.
Artikel Terkait
Aksi Penyelundupan Sabu 11 Kg Dalam Ban Berhasil Dibongkar Polisi, 4 Kurir Narkoba Ikut Diamankan
BI Mencatat Modal Asing Rp5,34 T Keluar dari Pasar Keuangan Domestik Sejak 24 hingga 27 Januari 2022
Mendagri sebut Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat Tak Boleh Terjadi
Ledakan di Wilayah Ponpes Grobogan Jateng, Polisi Temukan Serbuk Belerang dan Bahan Petasan
Terekam CCTV, Pencuri Delapan Tabung Oksigen RSUD Depok Ditangkap Polisi
Viral, Sopir Bus TransJakarta Selamatkan Perempuan Ingin Bunuh Diri
Mantan Pramugari Siwi Widi akan Kembalikan Uang Rp647 Juta terkait TPPU Wawan Ridwan
Kasus Korupsi di bawah Rp50 Juta Cukup Kembalikan Uang Negara
Malaysia Laporkan Kerugian hingga Rp21 Triliun Akibat Banjir, Terparah di Selangor
Lihat 100 Ribu Militer Rusia di Perbatasan, Joe Biden Peringatkan Presiden Ukraina