Tak Punya Hutang, Triyono Martanto Kekayaannya Capai Rp51,2 M! Calon Hakim Agung Pajak Disorot PartaiSocmed

KALTIMHALUAN.COM- Calon Hakim Agung Khusus Pajak Triyono Martanto disorot harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Dalam laporan LHKPN itu total harta kekayaan Triyono Martanto tercatat mencapai angka Rp51.202.526.173

Hal ini diumbar oleh akun @PartaiSocmed pada Jumat 24 Maret 2023 pukul 22.41 WIB dan mendadak viral di Twitter seperti dikutip Harian Haluan.

Baca Juga: Salut! Jamaah Masjid Al Banjar Parepare Sulawesi Selatan Laksanakan Ibadah Shalat Diguyur Hujan Deras 

Baca Juga: Waspada! 1.023 Orang Perempuan dan Anak di Samarinda Menjadi Korban Kekerasan

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Harian Haluan melalui laman resmi Setpp.kemenkeu.go.id, diketahui dan dijelaskan bahwa: "Triyono Martanto lahir di Tegal, 5 Maret 1969,"

"Sebelum diangkat menjadi Hakim Pengadilan Pajak, beliau menjabat sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan, Direktorat Jenderal Pajak,"

"Diangkat menjadi Hakim Pengadilan Pajak pada 20 Maret 2015,"

Baca Juga: Di Samarinda Kaltim Terjadi 21 Kasus Kekerasan Seksual pada Anak Hingga 17 Maret 2023

Baca Juga: Kalimantan Timur Serius Terkait Permasalahan Pajak Alat Berat dan Bakal Libatkan Inspektur Tambang

"Dan Beliau diangkat menjadi Wakil Ketua II Pengadilan Pajak Bidang Yudisial berdasarkan Keputusan Presiden Joko Widodo nomor 30/P Tahun 2022 tanggal 17 Maret 2022," tulis keterangan dilaman itu.

"Calon Hakim Agung khusus pajak Triyono Martanto ini kaya banget. Total kekayaannya (yg dilaporkan ke LHKPNG) 51M! Hebatnya sebagian terbesar asetnya berupa kas atau setara kas alias rekening gendut," tulis caption PartaiSocmed sembari mengunggah LHKPN atas nama Triyono Martanto dan jadwal uji kelayakan Calon Hakim Agung.

Dari laporan LHKPN itu, terlihat Triyono Martanto tercatat tidak memiliki hutang. Namun punya beberapa aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp4.838.909.000

Baca Juga: Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor Instruksi ke Kepala OPD: Pimpinan Jangan Tunggu Staff Pintar Dulu